Gw pernah denger percakapan kayak gene :
[cewek 1] "Hari gene gak selingkuh? Basi, deh. Jangan kayak orang susah."
[cewek 2] "Gw gak mau nyakitin laki gw."
[cewek 1] "Laki lo gak perlu tau, bego! Kalo dia gak tau, so, berarti elo gak nyakitin dia."
[cowok 1] "Gila, perempuan jaman sekarang udah kacau. Gak heran laki2 demen selingkuh."
[cewek 1] Ketawa. "Lah, bukannya kebalik? Kita jadi demen selingkuh krn para lelaki demen selingkuh. Daripada cuma diselingkuhi, mendingan gw selingkuh juga."
[cewek 2] "Emangnya laki lo selingkuh?"
[cewek 1] "Di depan gw sih nggak, tapi mana gw tau di belakang gw. Gak ada jaminan laki-laki bisa setia."
[cowok 1] "Sial lo. Masih banyak laki-laki yg bisa setia. Contohnya gw. Selama pasangan gw memuaskan, gw bakal setia."
[cewek 1] "Memuaskan??" Matanya melotot. "Emangnya kita tukang pijet?!?"
Itu tagline yg gue anggap penting dalam percakapan yg pernah gw dengar. Selama pasangan gw memuaskan. Pertanyaan yg langsung mencelat di dalam kepala gw adalah,
1. Apa batasan dari kata memuaskan? Penampilan yg oke, perhatian yg oke, pengertian yg oke, support yg oke, material yg oke, gaya di ranjang yg oke, body yg oke, apa?!?
2. Apakah ada titik akhir dari sebuah kepuasan?
3. Apakah kepuasan itu hanya datang dari satu sisi saja? Apa kita pernah bertanya pada pasangan kita apakah mereka puas dgn kita?
Jalan buntu.
Kayaknya selingkuh udah setua peradaban dunia. Mungkin bahkan udah jadi bagian dari budaya. Mungkin sebelum atlantis tenggelam selingkuh udah ada. Mungkin sejak manusia bentuknya masih mirip monyetpun, selingkuh udah ada.
Pertanyaan kedua adalah,
Kenapa kita gemar selingkuh?
Kalo jawabannya adalah karena itu mengasyikkan, berarti mungkin memang selingkuh harus menjadi bagian dari budaya, kebiasaan dan bahkan norma hidup.
Tapi kemudian timbul pertanyaan ketiga,
Para peselingkuh itu, apakah mereka mau diselingkuhi?
Hmmm... ini adalah rantai yg lebih rumit dan kusut dari rantai makanan. Gw rasa, gak ada seorangpun yg mau diselingkuhi.
Timbul lagi pertanyaan keempat,
Kalo semua org gak mau diselingkuhi, kenapa mereka selingkuh?
Well,
kayaknya cuma ada satu penjelasan yg masuk akal.
Karena manusia sebenarnya adalah makhluk yg bodoh.
Bahkan binatang lebih pintar dari kita. Mereka menganut poligami atau poliandri atau sex bebas atau keyakinan berganti-ganti pasangan atau paradigma selingkuh.
Tapi bedanya, mereka gak peduli diselingkuhi!
Mereka lebih adil, kan?
Mungkin karena itu Darwin mengeluarkan teori bahwa manusia berasal dari monyet. Karena setengah dari diri kita adalah binatang. Mungkin sebenarnya Darwin bukan seorang ilmuwan melainkan filsuf. Mungkin sebenarnya teori Darwin bukan untuk diselidiki melainkan direnungkan.
Kalo gw boleh menarik kesimpulan dari teori Darwin, maka begini penjelasan gw.
Pada awalnya manusia memang monyet. Punya bentuk tubuh seperti monyet yg berbulu, punya otak monyet dan punya hati monyet.
Kemudian manusia berevolusi. Bentuk tubuhnya berubah, bulunya menipis, otaknya bertambah pintar. Tapi hatinya tetap hati monyet. Makanya kita mengenal istilah cinta monyet. Makanya kita gemar berselingkuh.
Mungkin sebenarnya hati monyet lebih banyak tertinggal pada laki-laki selain bulu yg lebih tebal dan banyak di tubuh mereka. Karena itu hampir di semua negara, poligami disahkan sementara poliandri tidak. Karena laki-laki adalah monyet.
Gw gak benci laki-laki.
Gw cuma coba menjelaskan mengapa mereka mengawali budaya selingkuh.
Semoga penjelasan gw cukup scientist, sistematis dan efektif.
So, go for it selingkuhers (mengacu pada istilah slankers)!
Teruskan dan kembangkan budaya itu.
Karena, kalo manusia berhenti selingkuh berarti mereka mengawali berhentinya dosa.
Kalo udah gak ada dosa lagi di muka bumi, maka berarti sebentar lagi kiamat.
Jadi,
pleaseee.... tetap selingkuh.
Dan semoga kita menemukan kebahagiaan dengan itu.
Doa utk para lelaki peselingkuh :
Semoga ibu lo gak pernah diselingkuhi bapak lo. Semoga elo gak punya kakak/adik cewek. Semoga elo gak punya anak cewek. Semoga elo gak punya cucu cewek.
Doa utk para perempuan peselingkuh :
Semoga bapak lo gak pernah diselingkuhi ibu lo. Semoga elo gak punya kakak/adik cowok. Semoga elo gak punya anak cowok. Semoga elo gak punya cucu cowok.
Amin.
[cewek 2] "Gw gak mau nyakitin laki gw."
[cewek 1] "Laki lo gak perlu tau, bego! Kalo dia gak tau, so, berarti elo gak nyakitin dia."
[cowok 1] "Gila, perempuan jaman sekarang udah kacau. Gak heran laki2 demen selingkuh."
[cewek 1] Ketawa. "Lah, bukannya kebalik? Kita jadi demen selingkuh krn para lelaki demen selingkuh. Daripada cuma diselingkuhi, mendingan gw selingkuh juga."
[cewek 2] "Emangnya laki lo selingkuh?"
[cewek 1] "Di depan gw sih nggak, tapi mana gw tau di belakang gw. Gak ada jaminan laki-laki bisa setia."
[cowok 1] "Sial lo. Masih banyak laki-laki yg bisa setia. Contohnya gw. Selama pasangan gw memuaskan, gw bakal setia."
[cewek 1] "Memuaskan??" Matanya melotot. "Emangnya kita tukang pijet?!?"
Itu tagline yg gue anggap penting dalam percakapan yg pernah gw dengar. Selama pasangan gw memuaskan. Pertanyaan yg langsung mencelat di dalam kepala gw adalah,
1. Apa batasan dari kata memuaskan? Penampilan yg oke, perhatian yg oke, pengertian yg oke, support yg oke, material yg oke, gaya di ranjang yg oke, body yg oke, apa?!?
2. Apakah ada titik akhir dari sebuah kepuasan?
3. Apakah kepuasan itu hanya datang dari satu sisi saja? Apa kita pernah bertanya pada pasangan kita apakah mereka puas dgn kita?
Jalan buntu.
Kayaknya selingkuh udah setua peradaban dunia. Mungkin bahkan udah jadi bagian dari budaya. Mungkin sebelum atlantis tenggelam selingkuh udah ada. Mungkin sejak manusia bentuknya masih mirip monyetpun, selingkuh udah ada.
Pertanyaan kedua adalah,
Kenapa kita gemar selingkuh?
Kalo jawabannya adalah karena itu mengasyikkan, berarti mungkin memang selingkuh harus menjadi bagian dari budaya, kebiasaan dan bahkan norma hidup.
Tapi kemudian timbul pertanyaan ketiga,
Para peselingkuh itu, apakah mereka mau diselingkuhi?
Hmmm... ini adalah rantai yg lebih rumit dan kusut dari rantai makanan. Gw rasa, gak ada seorangpun yg mau diselingkuhi.
Timbul lagi pertanyaan keempat,
Kalo semua org gak mau diselingkuhi, kenapa mereka selingkuh?
Well,
kayaknya cuma ada satu penjelasan yg masuk akal.
Karena manusia sebenarnya adalah makhluk yg bodoh.
Bahkan binatang lebih pintar dari kita. Mereka menganut poligami atau poliandri atau sex bebas atau keyakinan berganti-ganti pasangan atau paradigma selingkuh.
Tapi bedanya, mereka gak peduli diselingkuhi!
Mereka lebih adil, kan?
Mungkin karena itu Darwin mengeluarkan teori bahwa manusia berasal dari monyet. Karena setengah dari diri kita adalah binatang. Mungkin sebenarnya Darwin bukan seorang ilmuwan melainkan filsuf. Mungkin sebenarnya teori Darwin bukan untuk diselidiki melainkan direnungkan.
Kalo gw boleh menarik kesimpulan dari teori Darwin, maka begini penjelasan gw.
Pada awalnya manusia memang monyet. Punya bentuk tubuh seperti monyet yg berbulu, punya otak monyet dan punya hati monyet.
Kemudian manusia berevolusi. Bentuk tubuhnya berubah, bulunya menipis, otaknya bertambah pintar. Tapi hatinya tetap hati monyet. Makanya kita mengenal istilah cinta monyet. Makanya kita gemar berselingkuh.
Mungkin sebenarnya hati monyet lebih banyak tertinggal pada laki-laki selain bulu yg lebih tebal dan banyak di tubuh mereka. Karena itu hampir di semua negara, poligami disahkan sementara poliandri tidak. Karena laki-laki adalah monyet.
Gw gak benci laki-laki.
Gw cuma coba menjelaskan mengapa mereka mengawali budaya selingkuh.
Semoga penjelasan gw cukup scientist, sistematis dan efektif.
So, go for it selingkuhers (mengacu pada istilah slankers)!
Teruskan dan kembangkan budaya itu.
Karena, kalo manusia berhenti selingkuh berarti mereka mengawali berhentinya dosa.
Kalo udah gak ada dosa lagi di muka bumi, maka berarti sebentar lagi kiamat.
Jadi,
pleaseee.... tetap selingkuh.
Dan semoga kita menemukan kebahagiaan dengan itu.
Doa utk para lelaki peselingkuh :
Semoga ibu lo gak pernah diselingkuhi bapak lo. Semoga elo gak punya kakak/adik cewek. Semoga elo gak punya anak cewek. Semoga elo gak punya cucu cewek.
Doa utk para perempuan peselingkuh :
Semoga bapak lo gak pernah diselingkuhi ibu lo. Semoga elo gak punya kakak/adik cowok. Semoga elo gak punya anak cowok. Semoga elo gak punya cucu cowok.
Amin.